A. Pentingnya Sikap Toleransi

Dibawah ini akan di bahas Q.S. Yunus /10 : 40-41 serta hadis tentang toleransi . Fokus dalam pembahasan ini adalah membaca, mengidentifikasi hukum bacaan tajwid dan menghafal dengan tartil, memahami arti perkata, memahami penjelasan, menganalisis dan mempraktekkannya.

1. Q.S Yunus/10: 40-41

a. Membaca Q.S Yunus/10 40-41 tentang toleransi dan rukun

وَمِنۡهُم مَّن يُؤۡمِنُ بِهِۦ وَمِنۡهُم مَّن لَّا يُؤۡمِنُ بِهِۦۚ وَرَبُّكَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُفۡسِدِينَ وَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل لِّي عَمَلِي وَلَكُمۡ عَمَلُكُمۡۖ أَنتُم بَرِيٓ‍ُٔونَ مِمَّآ أَعۡمَلُ وَأَنَا۠ بَرِيٓءٞ مِّمَّا تَعۡمَلُونَ

Recording.m4a


b. Mengidentifikasi Hukum Bacaan Tajwid

NO LAFADZ HUKUM BACAAN ALASAN
1 وَمِنۡهُم Idzhar Khalqi Nun Sukun Bertemeu Huruf Ha
2 وَمِنۡهُم مَّن يُؤۡمِنُ Idgham Mimi Mim Sukun Bertemeu dengan huruf MIm
3 كَذَّبُوكَ Mad thabi’i Wawu sukun di dahului huruf yang berbaris dhammah

c. Mengartikan Perkata Q.S. Yunus/10: 40-41

No Lafadz Arti
1 وَمِنۡهُم Dan di antara mereka
2 مَّن Ada orang yang
3 يُؤۡمِنُۦ Dia beriman
4 بِهِ Kepada-Nya
5 َرَبُّكَ dan Tuhanmu (Muhammad)

d. Menerjemahkan Q.S. Yunus/10: 40-41

               **Terjemahan Q.S. Yunus adalah sebagai berikut:**

<aside> 📝 Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka (tetap) mendustakan-mu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Yunus/10: 40 - 41).

</aside>

e . Penjelasan Q.S. Yunus/10: 40-41

Q.S. Yµnus/10: 40 Allah Swt. menjelaskan bahwa setelah Nabi Muhammad saw. berdakwah, ada orang yang beriman kepada al-Qur’an dan mengikutinya serta memperoleh manfaat dari risalah yang disampaikan, tapi ada juga yang tidak beriman dan mereka mati dalam kekafiran

Menurut Jalāluddin Muhammad bin Ahmad al-Mahali dan Jalāluddin ‘Abdurrahman bin Abu Bakar al-Suyuthi dalam Kitab Tafsir al-Jalalain, bahwa Q.S. Yūnus/10: 40 menjelaskan tentang penduduk Makkah pada masa Nabi Muhammad Saw. terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: Pertama, orang-orang yang beriman kepada al-Qur’an; Kedua, orang-orang yang tidak beriman selamanya.

Dalam menyikapi kelompok kedua tersebut (orang yang tetap dalam kekufuran) Allah Swt. memerintahkan Nabi menyampaikan kepada mereka bahwa Nabi telah menyampaikan ajaran-Nya melalui kabar gembira dan peringatan Nabi tidak dapat memaksa mereka untuk beriman, dan apapun balasan dari perbuatan mereka akan ditanggung oleh mereka sendiri. Menurut al-Sya’rawi ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa sesungguhnya keimanan adalah perbuatan hati, bukan perbuatan yang dzahir, maka kita tidak bisa mengetahui apa yang ada di hati seseorang. Oleh karena itu di akhir ayat 40, Allah Swt. menegaskan Dialah yang lebih mengetahui perbuatan orang-orang yang berbuat kerusakan dengan tidak beriman dan mendustakan ajaran Nabi Muhammad Saw.

Ayat ini juga diturunkan untuk menghibur Nabi dari sikap orang yang tidak mau beriman kepada ajaran-Nya. Allah Swt. mengetahui bahwa Nabi telah melaksanakan tugas menyampaikan ajaran Islam dengan baik kepada umatnya. Oleh karena itu, pada ayat 41 Allah Swt. menegaskan bahwa Nabi dan umat yang beriman tidak akan dimintai pertanggungjawaban atas kedurhakaan umat yang tidak mau beriman. Kelak di akhirat Allah Swt. akan memberikan balasan kepada orang yang tidak beriman, karena setiap manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pada Q.S. yunus/1: 41 Allah Swt. memberikan penegasan kepada rasul-Nya, bahwa jika mereka mendustakanmu, katakanlah bahwa bagiku pekerjaanku, dan bagi kalian pekerjaan kalian, kalian berlepas diri dari apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan. Allah Swt. Mahaadil dan tidak pernah salim, bahkan Dia memberi kepada setiap manusia sesuai dengan apa yang diterimanya.